Apple selalu membanggakan tentang keamanan tangguh dan perlindungan "tidak dapat ditembus" yang ditawarkannya kepada pengguna iPhone. Perusahaan mengklaim bahwa iOS jauh lebih aman daripada Android. Hal ini biasanya menjadi bahan perdebatan. Namun, apakah iOS benar-benar tidak dapat ditembus seperti yang diyakini oleh perusahaan dan penggunanya? ZecOps baru-baru ini menemukan bug bernama NoReboot yang memungkinkan iPhone mencuri data sensitif pengguna.
Teknologi ini mensimulasikan skenario shutdown/reboot pengguna di mana umpan balik fisik seperti notifikasi panggilan masuk dan pesan, 3D Touch, getaran, layar, indikator kamera, dll. juga dinonaktifkan sambil meniru animasi power on/off klasik Apple untuk mengelabui pengguna agar berpikir mereka sudah melakukannya, padahal nyatanya masih aktif.
Dalam keadaan "false shutdown", penyerang dapat memperoleh akses jarak jauh ke mikrofon dan kamera iPhone. Faktanya, ia dapat melakukan hampir semua hal yang diinginkannya tanpa memperingatkan penggunanya.
Dalam keadaan normal, memulai ulang iPhone Anda dapat langsung menghapus kode penangkapan malware. Namun teknologi NoReboot dapat langsung mengambil alih informasi yang ada di iPhone ketika dihidupkan, sehingga meskipun pengguna melakukan restart, hal tersebut tidak akan membantu. NoReboot menyuntikkan kode berbahaya ke dalam tiga proses latar belakang: InCallService, SpringBoard, dan backboardd, yang bertanggung jawab atas proses reboot iPhone.
Menurut ZecOps, patch perangkat lunak tidak dapat memperbaiki masalah ini dan kode tersebut dapat berfungsi pada versi iOS apa pun untuk iPhone.
Sekitar 47 kali lebih banyak malware Android dibandingkan iOS — Tim Cook
Menurut IndiaTimes, CEO Apple Tim Cook baru-baru ini memberikan wawancara virtual di konferensi VivaTech. Menurutnya, jumlah malware di Android sekitar 47 kali lebih tinggi dibandingkan di iOS. Cook berkata: "Selama beberapa dekade, kami telah berkomitmen untuk melindungi privasi pengguna Apple."
Cook kemudian menambahkan, “Steve pernah mengatakan bahwa privasi adalah tentang memperjelas kepada pengguna bahwa mereka menandatangani dokumen dalam bahasa sederhana dan mendapatkan izin pengguna. Izin ini harus diminta berulang kali, dan kami telah bekerja keras untuk mencapainya."
Selain itu, Cook juga mengungkapkan bahwa Apple iOS hanya memiliki satu "App Store" dan semua aplikasi harus melewati review ketat oleh Apple sebelum masuk ke toko tersebut. Namun, Android dapat memiliki banyak toko aplikasi. Dalam wawancara virtual ini, Cook juga berbicara tentang ketertarikannya pada kecerdasan buatan dan augmented reality. Ini berarti Apple berencana meluncurkan perangkat augmented reality-nya dalam satu atau dua tahun.